DIRGAHAYU INDONESIAKU. Selamat Sudah Merasa Merdeka (bisa
hidup bebas, bisa sekolah, dan bisa bebas berbicara).
Ungkapan rasa bangga yang aku ucapkan untuk negeri. Namun,
ternyata ada banyak yang masih belum merasa merdeka katanya, banyak alasan dari
masing-masing orang yang merasakan. Terkadang aku pun berpikiran seperti
mereka, tapi tidak. Aku bukan mereka dan aku adalah aku yang merasa telah
merdeka, Alhamdulillah.
Hari ini rasa patriotikku sedang membabi buta, hari ini
siaran tv menyiarkan proses pengibaran bendera di istana negara, dan hari ini
pula banyak yang menggunakan sosial media sebagai perantara mereka dalam
mengungkapkan perasaan mereka terhadap negeri juga mengucapkan selamat atas
hari ini. Dirumah punya radio yang saat ini membunyikan seluruh lagu-lagu
Nasional tanpa henti, sepertinya. Aku yang ikut mendengarkan rasa-rasanya ingin
menyanyi sekuat-kuatnya lagu-lagu yang telah ku hafal selama dibangku sekolah,
rasanya sebangga itu sembari mengingat sedikit sejarah kemerdekaan yang telah
aku dapat di bangku SMP kala itu, sambil aku berkaca-kaca. Tapi, aku terlalu
malu untuk menyanyi sekuat-kuatnya, mengingat aku belum memberikan apapun untuk
negeri ini, aku hanya menjalankan hak-hak aku sebagai rakyat Indonesia, tapi
aku belum seberjuang orang-orang lainnya yang sudah ikut dalam kegiatan dalam
membela HAM, yang ikut memperjuangkan RUU PKS, yang sudah go internasional
dalam menciptakan inovasi untuk kemajuan negeri ini, juga anak-anak dipelosok yang
sedang berjuang untuk sekolah, untuk melanjutkan hidupnya, dan tentu untuk
Indonesia.
Aku sudah merasa merdeka. Merasa bersyukur atas
kemerdekaan dari jajahan bangsa belanda sampai jepang dahulu, setidaknya hari ini aku bisa
bernafas lega tanpa perlu mendengar suara senapan sana-sini, setidaknya diriku
kini adalah tanggung jawabku sendiri. Beban ku hanya bagaimana aku bisa makan
dan menjalani hidupku, tapi seperti itulah hidup, setidaknya negara ini sudah
menyatakan kemerdekaan sehingga aku bisa hidup dengan aman tanpa teror
penjajah, sehingga aku tak takut kemana-mana karena negeri sudah merdeka. Terima
kasih bapak proklamator Soekarno-Hatta, terima kasih para pejuang Indonesia,
aku bisa bernafas tanpa rasa takut.
Aku sudah merasa merdeka. Merasa bersyukur atas ilmu yang
aku dapatkan selama ini, aku bisa bersekolah, sungguh hal yang luar biasa
bukan? Dahulu yang bersekolah hanya kalangan atas, tapi kali ini aku anak seorang
pedagang yang hanya butiran debu indonesia bisa mengenyam ilmu sampai lulus
sarjana. Dahulu bahkan perempuan tidak bisa sekolah, tapi terima kasih Ibu
Kartini, aku seorang perempuan bisa sekolah, lebih bersyukur lagi bahwa jamanku
kini sudah lebih berkembang, jadi tugasku kini melanjutkan perjuangan Ibu
Kartini.
Aku merasa merdeka. Merasa bersyukur atas apa yang aku
tulis kali ini merupakan salah satu hak aku sebagai bangsa indonesia dalam kebebasan
berbicara. Aku bisa mengkritik orang-orang diatasku sesuka hati, hanya saja aku
terlalu malu untuk mengkritik, karena akupun belum bisa memberikan apa-apa
untuk Negeri. Tidak! Aku sudah cukup bersyukur atas hak dalam berbicara dan
mengungkapkan pendapat. Setidaknya diluar sana ada teman-teman yang lebih lantang
dalam mengungkapkan dan mewakili gagasannya yang segagasan dengan ku. Meskipun
apa yang sedang kita perjuangkan belum selesai, setidaknya hak kita dalam
berbicara tidak dicabut semena-mena, kita masih mempunyai kesempatan untuk
menuntut keadilan atas kasus pelanggaran HAM yang berhubungan dengan kebebasan
berbicara.
(mari kita mulai)
Diluar dari perasaanku yang sudah merasa merdeka, ada
banyak pula yang merasa bahwa negara ini belum merdeka, masih ada kasus-kasus
pencurian uang yang dilakukan oleh pejabat negara belum menemukan titik akhir,
masih ada kasus pelanggaran HAM yang juga belum kelar, masih ada masalah yang
dirasakan para Buruh, masih ada masalah kesetaraan gender dan masalah
kekerasan seksual, masih ada anak-anak yang belum bisa sekolah karena
keterbatasan biaya, masih banyak orang-orang kurang mampu di Negeri ini, hutang
negara yang sudah bejibun dari era orba apalagi, boro-boro selesai, dan masih
banyak problematika lainnya yang mengganggu hati kalian semua. hm kita semua..
Tampak tidak adil rasanya kalau aku merasa sudah merdeka
sedangkan masih banyak masalah dalam negara, masih ada yang belum merasakan
keadilan katanya. Jadi begini, ketahuilah bahwa tidak ada negara yang tidak
memiliki masalah, dan dalam menegakkan keadilan pun kita butuh hak, oleh karena
itu kenapa dengan Kebebasan Berbicara aku sudah merasa merdeka, meskipun rada
menyesakkan bahwa Kebebasan tersebut digunakan sebagai pembelaan untuk berkata
kasar sehingga sekarang kebebasan ini justru dibatasi, sayang sekali.
Sekarang bukankah negara ini telah benar-benar merdeka? Jawabannya
kembali pada perspektif masih-masing orang, jangan panas dulu wahai teman-teman
SJW.
Jika sudah merdeka, bukankan problematika yang sudah
disebutkan diatas harusnya bisa selesai? Benar sekali, itu adalah tugas kita
bersama untuk negeri ini. Jika ada yang tugasnya mengkritik, harusnya ada pula
yang tugasnya bekerja, tapi bukankah lebih baik jika kita sama-sama bekerja dan
mengkritik sendiri apa yang sudah kita kerjakan, membangun dan menuntaskan
tugas-tugas di atas bukan? Kita tidak akan mampu membuat orang lain merdeka
kalau diri kita pun belum merdeka. Untuk itu, jangan berpikir kita belum
merdeka hanya karena masih banyak masalah dalam negara ini yang belum tuntas,
tapi berpikirlah bahwa diri kita yang sudah merdeka ini bisa memberikan apa
untuk Negeri?
Cukup sekian dari butiran debu indonesia, omelan dibagian
akhir itu adalah omelan untuk diri sendiri juga, mari kita hidup merdeka agar
bisa memerdekakan orang lain.
MERDEKA.
Komentar
Posting Komentar